Bogorejo – Tradisi Sedekah Bumi kembali digelar oleh warga Dukuh Randugong, Desa Nglengkir, Kecamatan Bogorejo pada hari Rabu, 30 April 2025. Acara adat tahunan yang menjadi wujud syukur masyarakat atas hasil bumi ini berlangsung meriah dan penuh makna, dengan dihadiri oleh perwakilan dari Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Kabupaten Blora yang mewakili Bupati Blora.
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Kepala Desa Nglengkir yang menyampaikan pentingnya menjaga tradisi leluhur sebagai bagian dari identitas dan kearifan lokal. Sambutan dilanjutkan oleh Camat Bogorejo yang turut mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat dalam menjaga budaya dan mempererat kebersamaan antarwarga.
Puncak acara ditandai dengan prosesi Grebeg Gunungan, yaitu arak-arakan hasil bumi yang disusun membentuk gunungan dan diiringi dengan doa bersama. Gunungan tersebut kemudian diperebutkan warga sebagai simbol berkah dan harapan akan kemakmuran.
Usai grebeg, suasana semakin semarak dengan penampilan tarian tradisional Tayub yang melibatkan warga serta para penari lokal. Musik gamelan mengiringi lantunan lagu-lagu khas Jawa, menciptakan suasana kebersamaan dan kegembiraan yang khas dalam tradisi Sedekah Bumi.
Acara ini menjadi salah satu wujud pelestarian budaya lokal yang tidak hanya mengandung nilai spiritual, tetapi juga memperkuat jalinan sosial masyarakat desa. Kehadiran perwakilan dari pemerintah kabupaten turut menunjukkan dukungan terhadap pelestarian adat istiadat sebagai warisan budaya tak benda yang harus dijaga.
Bogorejo – Tradisi Sedekah Bumi kembali digelar oleh warga Dukuh Randugong, Desa Nglengkir, Kecamatan Bogorejo pada hari Rabu, 30 April 2025. Acara adat tahunan yang menjadi wujud syukur masyarakat atas hasil bumi ini berlangsung meriah dan penuh makna, dengan dihadiri oleh perwakilan dari Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Kabupaten Blora yang mewakili Bupati Blora.
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Kepala Desa Nglengkir yang menyampaikan pentingnya menjaga tradisi leluhur sebagai bagian dari identitas dan kearifan lokal. Sambutan dilanjutkan oleh Camat Bogorejo yang turut mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat dalam menjaga budaya dan mempererat kebersamaan antarwarga.
Puncak acara ditandai dengan prosesi Grebeg Gunungan, yaitu arak-arakan hasil bumi yang disusun membentuk gunungan dan diiringi dengan doa bersama. Gunungan tersebut kemudian diperebutkan warga sebagai simbol berkah dan harapan akan kemakmuran.
Usai grebeg, suasana semakin semarak dengan penampilan tarian tradisional Tayub yang melibatkan warga serta para penari lokal. Musik gamelan mengiringi lantunan lagu-lagu khas Jawa, menciptakan suasana kebersamaan dan kegembiraan yang khas dalam tradisi Sedekah Bumi.
Acara ini menjadi salah satu wujud pelestarian budaya lokal yang tidak hanya mengandung nilai spiritual, tetapi juga memperkuat jalinan sosial masyarakat desa. Kehadiran perwakilan dari pemerintah kabupaten turut menunjukkan dukungan terhadap pelestarian adat istiadat sebagai warisan budaya tak benda yang harus dijaga.